Cara menahan emosi di depan anak memang gampang-gampang susah untuk dilakukan. Sebagai orang tua, Anda memiliki kewajiban untuk mendidik anak agar berperilaku baik. Namun terkadang tingkah dan perilaku anak membuat Anda kesal sehingga emosi Anda menjadi tidak bisa untuk dikontrol. Hal ini wajar saja, karena setiap orang tua punya batas kesabaran tertentu dengan perilaku anak. Masalahnya, orang tua kadang langsung melampiaskan emosinya dengan membentak anak.
Menurut banyak ahli, membentak-bentak, meneriaki, apalagi menggunakan kekerasan bukanlah hal yang bijak untuk diterapkan pada anak. Masih ada cara lain yang bisa membuat Anak memahami maksud orangtua. Lalu, bagaimana caranya menahan emosi saat anak berbuat salah?
1. Tenangkan Diri Anda

Saat Anda melihat anak Anda berulah yang menjengkelkan, Anda mungkin dan akhirnya berteriak atau membentak. Anda bisa menghindari luapan emosi ini dengan berbagai cara untuk membuat diri serileks mungkin.
Hal pertama yang paling mudah dilakukan adalah dengan cara menarik nafas sedalam mungkin. Embuskan dan ulangi beberapa kali sampai emosi Anda lebih stabil. Kedua, Anda bisa pergi menjauh dulu, misalnya ke kamar. Jika sudah merasa lebih tenang, Anda baru boleh mengajak anak berbicara dan memberikan arahan untuk tidak mengulangi perilakunya lagi secara tegas.
2. Pikirkan Bahaya Marah pada Anak

Jadi, tariklah nafas dalam-dalam dan lepaskan, saat Anda sedang merasa marah. Buatlah diri Anda rileks. Lalu, sebelum Anda meledak-ledak marah di depan anak Anda, bayangkan suami berteriak pada Anda dengan ukuran tubuh berkali-kali lebih besar daripada Anda. Pasti sangat menyeramkan bukan? Itulah yang dirasakan anak saat Anda meluapkan kemarahan padanya.
Baca Juga: Tips Mendidik Anak Agar Mau Mendengarkan – Tips Parenting
3. Kendalikan Cara Bicara Anda

Bahwa dengan semakin tenang Anda berbicara, semakin mudah juga Anda menenangkan perasaan dan menahan emosi. Sebaliknya, jika Anda menggunakan kata makian atau bentakan pada anak, semakin naik juga amarah dalam diri Anda. Coba cara menahan emosi dengan kendalikan cara bicara Anda sebisa dan sehangat mungkin. Semakin sering dilatih, Anda bisa menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.
4. Jaga Jarak Sementara waktu

Sebaiknya jagalah jarak dengan anak untuk sementara waktu. Hal ini bertujuan mencegah Anda untuk berkata kasar atau memukul anak. Namun jika anak Anda terlalu kecil untuk ditinggal sendirian, Anda bisa pergi ke wastafel untuk membasuh wajah dengan air. Duduklah di sofa dekat anak sambil mengucap mantra ampuh yang bisa menenangkan Anda. Misalnya: “saya sadar saya sedang marah, dan emosi saya terbilang wajar. Namun, anak saya belum sepenuhnya mengerti, jadi saya tidak perlu sampai memarahi anak saya.”
5. Marah Dapat Merenggangkan Hubungan

Penelitian menunjukkan bahwa mengekspresikan emosi ketika marah, malah membuat Anda semakin marah. Lebih-lebih lagi, efek dari kemarahan Anda tak bisa ditarik kembali. Dampaknya, Anda akan melukai hati anak, membuatnya trauma, atau bahkan meregangkan hubungan keluarga Anda. Ingatlah hal ini saat Anda akan marah selanjutnya, maka Anda perlu belajar bagaimana cara menahan emosi di depan Anak.
Pingback: Mengenali Tahap Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini - Parenting