Toko Online Baju Anak Nyaman Kekinian

Perkataan yang Perlu Dihindari saat Berbicara dengan Anak

Menjadi orang tua bukanlah pekerjaan yang mudah, selain memastikan anak tumbuh dengan sehat. Orang tua juga harus bisa mendidiknya agar berperilaku dengan baik. Ucapan orang tua yang bernada negatif, bisa membuat anak malah cenderung ke arah perilaku negatif. Sebaliknya, jika orang tua mengubah kalimat negatifnya menjadi kalimat positif, pengaruhnya ke anak juga akan menjadi positif.

Orang tua perlu berhati-hati dengan apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan di depan anak mereka. Ada beberapa hal yang mungkin tidak ingin didengar oleh anak dari orang tuanya. Orang tua harus mengingat hal itu dan menahan diri untuk tidak menceritakan hal-hal yang sensitif kepada anak-anak karena hal itu dapat mempengaruhi psikologi mereka.

1. Merendahkan Anak

Setiap anak berbeda dan orang tua menerimanya. Beberapa anak kurus, sementara yang lain sehat. Beberapa anak memiliki kulit yang cerah, sementara yang lain memiliki warna kulit keputihan. Beberapa anak pintar, sementara yang lain ada yang kurang dalam akademik. Dan orang tua harus bangga dengan anak apa adanya. Hindari mengatakan hal-hal yang merendahkannya karena akan membuat anak kurang percaya diri, juga akan sangat melukai hati anak yang berujung mental anak down.

2. Menyalahkan Anak

Orang tua mendidik anak sesuai dengan apa yang diketahuinya. Kadang, saat anak berimprovisasi, orang tua menyalahkannya. Padahal apa yang dilakukan anak tidaklah salah. Contohnya, ibu mengajari anak perempuannya memasak, kemudian si anak mencoba resep yang sama dengan sedikit improvisasi, kemudian ibu mengatakan “kau melakukannya dengan cara yang salah”.

Hal ini membuat kreatifitas anak terkekang. Cobalah untuk membebaskan dia bereksplorasi sesuai keinginannya. Jika anak ingin membuat masakan yang berbeda, biarkan dia. Kemudian cicipi makanannya lalu komentari apa yang kurang tanpa menyalahkan metode yang ia lakukan.

3. Berkata Tidak atau Jangan

Kata ‘Tidak’ selalu berkonotasi negatif dan mengakibatkan hal yang terjadi sebaliknya. Saat seseorang diberi peringatan yang mengandung kata ‘Tidak’, dia justru akan melakukan hal yang dilarang tersebut. Termasuk anak-anak.Contohnya, ketika orang tua mengatakan “Jangan melempar makanan”. Anak-anak justru semakin senang melakukannya.

Oleh karena itu, berusahalah sebisa mungkin untuk menghilangkan kata ‘Tidak’ saat memberi peringatan pada anak. Ubah kalimat negatif menjadi positif. Contohnya, kalimat “Jangan berlari” diganti menjadi “Berjalanlah dengan pelan”.

Baca juga: Pahami Bahasa Cinta pada Anak, Agar Mudah Mengasuh

4. Jangan Mendebat

Orang dewasa sering kali merasa lebih pintar dan lebih tahu anak-anak, dan kalimat ini sering diucapkan orang tua sebagai pamungkas untuk menutup mulut anak. Anak-anak penuh rasa ingin tahu, dan sering melontarkan banyak pertanyaan bahkan sesekali memprotes atas hal yang belum ia mengerti.

Dibanding melontarkan kata ‘Jangan’ coba cari tahu apa yang ia tidak mengerti dan cobalah jawab pertanyaannya dengan kalimat sesederhana mungkin. Jika anak membantah, katakan padanya bahwa kebenaran tidak akan berubah hanya karena ia tidak memahaminya.

5. Memberi Ancaman

berbicara dengan anak 3

Ucapan orang tua saat mengancam anak untuk berperilaku sopan sering kali tidak relevan. Contohnya, “Jangan bikin malu, atau nanti Bunda gak kasih uang jajan”, “Jangan terlalu lama main di luar, atau nanti Bunda kunci pintu gak boleh masuk rumah”.

Ancaman-ancaman seperti itu biasanya hanyalah gertak sambel, yang bersifat cuma untuk menakut-nakuti agar anak menurut. Anak pun dengan mudah melupakannya, karena mereka tahu orang tuanya hanya memberi ancaman kosong.

Solusinya, berusahalah konsisten dengan apa yang diucapkan dengan perbuatan. Ganti ancaman berbicara dengan anak bersifat menakuti seperti hukuman yang tidak disukai anak.

6. Memaksanya Berkata ‘IYA’

berbicara dengan anak 2

Orang tua sadar sering memaksakan kehendaknya pada anak, tanpa memberi kesempatan untuk protes. Contoh ucapan orang tua yang sering kita dengar adalah ‘Kalau Bunda bilang begini, kamu harus nurut.’

Cobalah untuk memperhalus ucapan dengan mengatakan ‘Nak, apa yang Bunda suruh adalah demi kebaikan kamu. Bunda tidak akan menyuruh sesuatu yang buruk buat kamu.’

7. Mengatakan Bahwa Anak Membuat Orang Tua Marah

berbicara dengan anak 1

Jangan pernah berbicara dengan anak bahwa kelakuan dia membuat orang tua marah. Karena setiap orang bertanggung jawab atas perasaannya masing-masing. ‘Kamu bikin Bunda/Ayah marah’ akan terdengar menyakitkan di hati anak. Gantilah dengan kalimat ‘Bunda/Ayah butuh ketenangan karena sekarang Bunda/Ayah sedang marah.’

Baca juga: 10 Sopan Santun yang Harus Diajarkan pada Anak

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0
× Tanya Admin?